Rebahan Rasa Berdosa: Kenapa Tidur Siang Lebih Menakutkan dari Deadline?

🔀 Read in English 🇬🇧

Selamat Datang di Hajriah Fajar: Hidup Sehat & Cerdas di Era Digital

Rebahan Rasa Berdosa: Kenapa Tidur Siang Lebih Menakutkan dari Deadline?

Gue pernah tidur siang di hari kerja dan bangun dengan rasa bersalah seperti habis nyolong ayam tetangga. Padahal nggak ada yang marah, nggak ada yang rugi, dan nggak ada notifikasi yang ngebentak. Tapi rasanya kayak ada KPI kehidupan yang gagal gue capai. Kenapa ya? Kenapa rebahan — yang harusnya aktivitas paling damai — justru jadi sumber stres terselubung?

Ini kayak mimpi buruk absurd: lo bangun tidur bukan karena kenyang tidur, tapi karena mimpi buruk soal to-do list yang nggak pernah kelar. Parahnya lagi, lo nulis to-do list itu sendiri. Jadi lo basically digentayangin oleh versi ambisius lo sendiri. Siapa sih yang ngajarin kita kalau istirahat itu harus "bermanfaat"?

To-do List vs Insting Bertahan Hidup

Gue nggak anti produktif. Tapi kadang produktif itu jadi agama baru yang bikin kita merasa berdosa kalau nggak sembahyang 12 jam per hari. Ada semacam obsesi kolektif buat “nggak boleh santai”. Istirahat dianggap kayak cheat code yang harus dibayar dengan rasa bersalah.

Dan lucunya, to-do list kita sering banget kayak etalase kue di bakery: semuanya kelihatan enak, tapi nggak ada yang dimakan. Kita nulis dengan niat suci, tapi realisasinya? Yah… kita malah buka YouTube 2 jam belajar cara jadi produktif. Ironis banget nggak sih? Produktif tentang produktivitas, tapi bukan kerja beneran.

Apa Kabarnya Otak yang Lelah Tapi Dilarang Rebahan?

Gue pernah rebahan 15 menit, terus tiba-tiba inget quote Instagram: “Waktu terus berjalan, kamu mau ngapain hari ini?” — dan saat itu juga gue ngerasa kayak gagal sebagai manusia. Padahal, mungkin satu-satunya hal waras yang bisa gue lakuin hari itu cuma: rebahan. Tapi kenapa itu terasa seperti keputusan ilegal?

Ini kayak dunia nyuruh kita terus ngebut, padahal bensin abis. Lo capek? Disuruh olahraga. Lo burnout? Disuruh liburan yang difoto buat konten. Lo nangis? Disuruh journaling. Emangnya nggak bisa ya... tidur aja? Tanpa justifikasi? Tanpa perlu dijadikan bagian dari rutinitas 5AM Club?

Tips Biar Rebahan Lo Nggak Berasa Haram

1. Bikin “To-Rest List” bukan cuma To-Do List Tulis hal-hal yang lo ingin lakukan cuma buat recharge. Contoh: tidur siang, liat kipas muter, ngupil sambil mikir. Biar otak lo ngerti bahwa istirahat juga kegiatan penting.

2. Kasih “Alasan Absurd” buat rebahan Misal: “Rebahan karena bumi sedang rotasi dan gue butuh sinkronisasi biologis.” Kalau lo bisa bikin alasan ngaret yang meyakinkan, kenapa nggak bikin alasan rebahan yang masuk akal absurd?

3. Jangan rebahan sambil buka to-do list Itu sama aja kayak nonton horror sambil makan. Nggak nyaman dan kemungkinan besar nggak kelar juga. Rebahan ya rebahan, bukan rapat strategis.

4. Temenin rasa bersalah itu, tapi jangan dikasih mic Lo boleh ngerasa bersalah, itu manusiawi. Tapi jangan biarin dia jadi MC internal yang ngehost pikiran lo. Suruh dia duduk di bangku penonton aja.

5. Inget: bahkan laptop aja butuh shutdown Kalau teknologi aja diistirahatkan biar nggak panas, kenapa lo yang lebih kompleks malah dilarang mati gaya? Lo bukan AI, bro.

Gue Gagal Produktif, Tapi Nggak Gagal Jadi Manusia

Mungkin kita perlu nyadar (tanpa dipaksa quote motivasi) bahwa jadi manusia itu nggak selalu harus efektif. Kadang, satu-satunya hal waras yang bisa kita lakukan hari ini adalah tidur siang — dan itu valid. Bukan karena males, tapi karena lo udah terlalu lama jadi versi “harus bisa semuanya”.

Jadi, kalau lo baca ini sambil rebahan dan ngerasa bersalah… santai. Gue juga nulis ini sambil ngelurusin punggung di kasur. Produktivitas bukan ukuran harga diri, dan to-do list lo nggak punya hak nge-judge kemanusiaan lo. Rebahan aja dulu, nanti juga hidup nyusul.

Welcome to Hajriah Fajar: Living Smart & Healthy in the Digital Age

Nap Guilt: Why Resting Feels More Dangerous than Deadlines

I once took a nap on a workday and woke up feeling like I’d committed a felony. Nobody yelled at me. Nothing was on fire. But I felt like I’d failed some invisible life KPI. Why is resting — arguably the most peaceful thing — now the most guilt-inducing act?

It’s like a dream within a nightmare: you wake up not because you’re well-rested, but because you dreamt about your unfinished to-do list. And guess what? You wrote that list. You’re being haunted by your own ambitious self. Who decided that rest needs a justification memo?

To-do List vs Human Survival Instinct

I’m not against productivity. But sometimes it feels like a new religion — where not grinding 12 hours a day makes you a sinner. There's a collective obsession with never being idle. Rest feels like cheating in a game you didn’t sign up for.

And let’s be real: our to-do lists often look like bakery displays — everything looks great, but nothing gets eaten. We write with pure intentions, only to spend two hours watching YouTube tutorials on “how to be productive.” Meta much?

What Happens to a Brain That’s Forbidden to Rest?

I once lay down for a quick nap, only to remember an Instagram quote: “Time waits for no one — what will you do today?” and bam, instant guilt. But seriously, maybe the only rational thing I could do that day was… nap. Why does that feel illegal?

The world keeps yelling “go faster!” even when you’re on empty. You’re tired? Exercise. Burnt out? Take a content-worthy vacation. Crying? Try journaling. Can we just… sleep? Without labeling it “mindful rest” or “part of a 5AM Club ritual”?

Tips to Make Napping Feel Less Like a Crime

1. Create a “To-Rest List” List things you want to do just to recharge: nap, watch your ceiling fan, dig your nose thoughtfully. Rest is productive too — just not in a capitalist way.

2. Invent Absurd Justifications Like: “I need to recalibrate with Earth’s rotation.” If you can make excuses for being late, why not excuses for napping?

3. Don’t nap with your to-do list open That’s like watching a horror movie while eating dinner. Not satisfying. Not productive. Just pure stress.

4. Let the guilt speak — but don’t give it the mic Guilt is natural, but don’t let it host your internal monologue. Let it sit in the audience like background noise.

5. Remember: even laptops need to shut down If machines need sleep to avoid overheating, what makes you think you’re above it? You’re not ChatGPT, my friend.

I Failed to Be Productive, But I’m Still a Person

Maybe it’s time to accept — without a motivational quote shoved down our throats — that being human isn’t always efficient. Sometimes, the sanest thing you can do today is take a nap. And that’s valid.

So if you’re reading this while lying down and feeling guilty… relax. I wrote this with my back flat on the bed. Productivity isn’t your soul’s currency. Your to-do list doesn’t define your worth. Just nap — life will catch up later.

Post a Comment for "Rebahan Rasa Berdosa: Kenapa Tidur Siang Lebih Menakutkan dari Deadline?"