Lidah Buaya dan Keheningan: Ritual Sederhana untuk Tetap Waras

🔀 Read in English 🇬🇧

Selamat Datang di Hajriah Fajar: Hidup Sehat & Cerdas di Era Digital

Lidah Buaya dan Keheningan: Ritual Sederhana untuk Tetap Waras

Pernah nggak sih ngerasa kayak otakmu tuh… panas? Bukan karena marah atau kerja keras, tapi karena terlalu banyak tab browser, terlalu banyak notifikasi, terlalu banyak orang yang ngajak ngobrol tapi nggak betulan dengerin.

Suatu sore, gue duduk depan cermin sambil ngoles lidah buaya ke muka. Random banget. Tapi ada yang damai dari ritual itu. Nggak ada notifikasi. Nggak ada suara. Cuma... adem. Kayak ngobrol sama tumbuhan yang nggak nge-judge, cuma nemenin.

Aloe vera alias lidah buaya emang sering dijadiin bahan meme buat skincare dadakan. Tapi kalau dipikir-pikir, dia tuh representasi sempurna dari hal-hal yang diam tapi nyata. Nggak neko-neko, nggak viral, tapi selalu ada di dapur atau halaman belakang ibu-ibu.

Dan anehnya, makin gue pakai, makin sadar bahwa mungkin bukan cuma kulit yang lagi butuh ‘pendinginan’, tapi juga kepala dan jiwa.

Kenapa Lidah Buaya Bisa Jadi Ritual?

Kita hidup di era kecepatan. Semua serba instan, serba cepat, serba… capek. Di tengah itu semua, aloe vera diam. Literally. Dia nggak berubah rasa, nggak minta pujian, tapi punya sesuatu yang... grounding.

Ada penelitian dari National Center for Biotechnology Information (NCBI) yang nyebut kalau gel lidah buaya bisa bantu meredakan inflamasi ringan di kulit. Tapi efeknya ke mental? Itu sih bonus yang nggak ada di jurnal ilmiah.

Mungkin karena pakai lidah buaya itu butuh waktu. Harus motong, ngupas, ngolesin. Di saat itulah kita dipaksa pelan. Dan kadang, pelan itu bukan kekalahan. Tapi keberanian buat nggak ikut lari bareng dunia.

Ketika Dunia Ramai, Kita Butuh Tumbuhan yang Kalem

Banyak temen gue yang burnout. Ada yang ngerasa hidupnya cuma muter di antara Zoom call, deadline, dan scrolling Instagram sampe jari pegel. Ada juga yang akhirnya beli diffuser, ikut yoga online, atau main game sambil nangis.

Tapi lucunya, waktu gue kasih pot kecil isi lidah buaya ke salah satu temen itu, dia bilang, “Gila, ini kayak dikasih temen yang nggak nuntut apa-apa.”

Dan iya. Mungkin itu poinnya. Di dunia yang serba performatif, kadang kita cuma butuh sesuatu yang diem, tapi nemenin. Kayak lidah buaya di pojokan meja kerja. Nggak akan jadi konten TikTok, tapi bisa jadi penyeimbang hidup yang terlalu digital.

Gimana Biar Aloe Vera Bisa Jadi Ritualmu?

Berikut ini cara absurd-tapi-manjur untuk mulai ritual lidah buaya:

1. Pelihara lidah buaya sendiri. Kalau bisa nanem, tanem. Kalau nggak bisa, adopsi dari tukang tanaman. Ada rasa sayang tersendiri kalau pakai tanaman yang kita rawat.

2. Bikin waktu pakai jadi ritual. Jangan buru-buru. Pakai lidah buaya sambil denger lagu sepi, atau diam aja. Ini bukan skincare challenge, ini waktu untuk diam.

3. Catat perasaanmu setelah pakai. Nggak usah panjang, cukup satu kalimat. “Hari ini aku merasa... agak dingin.” Itu aja cukup.

4. Jangan overthinking kandungannya. Ini bukan skripsi. Kalau cocok ya lanjut. Kalau nggak, jadikan tanaman hias. Dia tetap cantik kok.

5. Taruh di tempat yang sering kamu lihat. Biar dia jadi reminder visual: untuk pelan, untuk diam, untuk tidak balas chat dulu.

Mungkin Bukan Soal Lidah Buaya-nya

Bisa jadi ini bukan soal lidah buaya. Tapi soal kita yang kangen pelan. Yang capek dinilai terus, dikejar terus, disuruh terus. Dan tanaman ini — seaneh apapun bentuknya — ngingetin kita bahwa kadang diem itu nggak salah.

Jadi kalau kamu hari ini ngerasa kepala penuh, cobain deh. Ambil lidah buaya, oles ke tangan, tarik napas. Bukan buat sembuh, tapi buat jeda.

Kamu punya ritual absurd versi sendiri? Cerita dong di komentar. Atau bagikan artikel ini ke temanmu yang udah lupa rasanya diam.

Welcome to Hajriah Fajar: Living Smart & Healthy in the Digital Age

Aloe Vera and Silence: A Simple Ritual to Stay Sane

Ever felt like your brain is… overheating? Not from anger or deep thoughts, but from too many browser tabs, notifications, people talking but not really listening?

One afternoon, I sat in front of the mirror and smeared aloe vera on my face. Random, I know. But something about it felt peaceful. No notifications. No sound. Just… coolness. Like having a silent friend that doesn’t judge, just exists.

Aloe vera — the queen of last-minute skincare memes. But honestly, she’s the perfect symbol of things that are silent yet real. Not flashy, not viral, but always somewhere in a mom’s backyard.

And weirdly, the more I used it, the more I felt like it wasn’t just my skin that needed cooling down — but also my mind, my soul.

Why Aloe Vera Could Be Your Next Ritual

We live in a fast-forward world. Everything’s instant, quick, and… exhausting. Meanwhile, aloe vera stays still. Literally. Never changes taste, never craves attention, but holds something grounding.

There’s a study from the National Center for Biotechnology Information (NCBI) that mentions aloe gel can help with mild skin inflammation. But what it does to the mind? That’s the part science doesn’t track.

Maybe because using aloe vera takes time. You have to cut it, peel it, apply it. And in that moment, you’re forced to slow down. And slowing down isn’t failure — sometimes, it’s the only way to stay human.

When the World Gets Loud, We Need Calm Plants

Lots of my friends are burnt out. Some feel like life is just a loop of Zoom calls, deadlines, and scrolling until their thumbs hurt. Others cry during gaming sessions or buy diffusers hoping for inner peace.

But when I gave a tiny pot of aloe to one of them, they said, “Wow, it’s like having a friend who expects nothing.”

Exactly. In this performative world, maybe we just need something silent, but present. Like aloe on your desk — it won’t become TikTok content, but it might save your soul.

How to Make Aloe a Ritual

Here’s how to start your own quiet aloe ritual — weird but it works:

1. Grow it yourself if you can. If not, adopt it. There’s something sacred about using a plant you’ve cared for.

2. Make the time sacred. Don’t rush. Apply aloe slowly. Listen to silence, or slow music. This isn’t a skincare challenge, it’s a moment to breathe.

3. Write down how you feel after. Just a sentence. “Today I felt... less crunchy.” That’s enough.

4. Don’t overthink the benefits. This isn’t a thesis. If it feels good, great. If not, it’s still a beautiful plant.

5. Place it where you can see it often. Let it be a visual reminder: to pause, to stay soft, to ignore one more ping.

Maybe It’s Not About the Aloe

Maybe this isn’t about aloe at all. Maybe it’s about us — missing slowness, tired of being judged, chased, and told what to be. And this weird-looking plant reminds us: silence isn’t failure. It’s resistance.

So if your brain feels heavy today, try it. Slice some aloe, spread it on your hand, breathe. Not to heal — just to pause.

Got your own weird ritual? Share it in the comments. Or pass this to a friend who forgot what silence feels like.

Post a Comment for "Lidah Buaya dan Keheningan: Ritual Sederhana untuk Tetap Waras"