Kebiasaan Baik Itu Mahal, Tapi Hindari Kebiasaan Jelek Jauh Lebih Murah

🔀 Read in English 🇬🇧

Selamat Datang di Hajriah Fajar: Hidup Sehat & Cerdas di Era Digital

Kebiasaan Baik Itu Mahal, Tapi Hindari Kebiasaan Jelek Jauh Lebih Murah

Pernah nggak sih, lu pengen jadi “versi terbaik dari diri sendiri”, terus lu googling “kebiasaan orang sukses”? Muncul tuh: bangun jam 5 pagi, meditasi 20 menit, journaling, ngopi tanpa gula, baca buku 1 jam, olahraga, baru mulai kerja. Terus gue mikir, “Loh ini mah butuh waktu 26 jam sehari, bukan 24.”

Kenyataannya, jadi manusia biasa yang hidupnya nggak berantakan aja udah perjuangan. Boro-boro bangun jam 5, kadang jam 8 aja masih debat sama selimut. Tapi, ada satu hal yang gue sadari: kadang yang bikin hidup kita berat bukan karena kita nggak cukup rajin, tapi karena kita nggak sengaja melihara kebiasaan jelek.

Dan menariknya, memperbaiki kebiasaan baik itu mahal — butuh niat, waktu, dan kadang uang. Tapi menghindari kebiasaan jelek jauh lebih murah. Bahkan kadang gratis, cuma butuh sadar aja.

Contohnya?

Lu pengen hidup lebih sehat. Oke, bisa aja lu beli sepatu lari mahal, langganan gym, beli suplemen organik. Tapi kalau lu cuma berhenti scroll TikTok sambil ngemil keripik jam 1 pagi, itu udah ngaruh banyak. Gratis pula.

Atau lu pengen kerja lebih “fokus” — whatever that means. Bisa aja lu install 5 aplikasi manajemen tugas, timer pomodoro, langganan Notion Pro. Tapi ternyata, dengan nggak buka YouTube pas kerja, hasilnya lebih signifikan.

Refleksi: Dunia yang Terobsesi Sama “Mulai yang Baru”

Gue sadar, banyak motivasi modern itu terlalu fokus ke “ayo bangun habit baru!”. Tapi sedikit banget yang ngomongin: gimana caranya stop habit jelek yang udah kita rawat bertahun-tahun?

Mungkin karena lebih seksi aja kelihatannya. Lebih instagramable. Kayak, “I just started journaling every morning!” tuh kayak punya estetika. Bandingin sama “Gue berhenti stalking akun mantan tiap malam.” — siapa yang mau bangga ngaku itu?

Padahal justru yang kedua itu lebih impactful. Menghindari sesuatu yang buruk kadang efeknya lebih besar daripada menambah hal baru yang belum tentu konsisten. That's where inversion thinking masuk: Alih-alih mikir “apa yang harus gue lakukan?”, coba tanya: “apa yang sebaiknya gue hindari?”

Checklist: Hindari Kebiasaan Jelek yang Diam-diam Makan Energi

Berikut beberapa kebiasaan yang kalau kita “nggak lakukan”, hidup jadi lumayan lebih bernapas. Tanpa harus jadi superhuman.

1. Ngecek HP sebelum bangun dari kasur Bangun, mata masih burem, langsung buka WhatsApp. Bukan cari arah hidup, malah disuruh balas chat kerjaan.

2. Buka YouTube random saat loading kerjaan Loading 5 detik, buka video review kipas angin. Tahu-tahu udah 45 menit.

3. Stalking hidup orang lain waktu otak lagi kosong Bukan nambah inspirasi, malah nambah insecure.

4. Niat multitasking padahal otak masih buffering Buka 7 tab, kerjaan jalan nggak, mental makin krodit iya.

5. Menunda tidur demi “me time” yang malah bikin capek Skrol sampai jam 2 pagi cuma buat rasa “gue bebas”, paginya nyesel dan ngopi kayak zombie.

Penutup

Gue nggak bilang kebiasaan baik itu nggak penting. Jelas penting. Tapi kadang kita terlalu fokus ngejar hal besar, sampai lupa bahwa hal-hal kecil yang kita hindari bisa jauh lebih berdampak.

Mungkin hari ini, lo nggak harus langsung jadi “versi ideal” lo yang rajin journaling, meal-prep, dan jogging 5K. Cukup dengan nggak buka IG tiap 10 menit aja, itu udah langkah besar.

Kalau lo punya cerita tentang kebiasaan jelek yang lo hindari dan ternyata hidup lo lebih damai, drop di komentar. Kita saling jadi reminder bahwa kadang, jadi manusia biasa aja udah hebat.

Welcome to Hajriah Fajar: Living Smart & Healthy in the Digital Age

Good Habits Are Expensive, But Avoiding Bad Ones Is Way Cheaper

Ever tried to become your “best self” and googled “habits of successful people”? Suddenly you get: wake up at 5 AM, 20-minute meditation, journaling, sugar-free coffee, read a book, work out — then start work. And I’m like… bro, do I get 26 hours a day now?

Honestly, just being a semi-functional human is already a struggle. Forget 5 AM — I’m still negotiating with my blanket at 8. But here’s what I realized: life isn’t always hard because we’re lazy. Sometimes it’s because we’ve been nurturing lowkey terrible habits.

Building good habits is expensive — time, money, willpower. But avoiding bad ones? Much cheaper. Often free. Just takes some awareness.

Example?

You want to be healthier. Sure, you can buy fancy running shoes, join a gym, order organic supplements. But if you just stop doom-scrolling TikTok while snacking at 1 AM, that’s already progress. For free.

Want to feel more “focused” — whatever that means now? You can install five productivity apps and a Pomodoro timer. But simply not opening YouTube while working might be more effective.

Reflection: A World Obsessed with "Starting New Things"

Modern motivation is obsessed with “start this new habit!” But barely anyone talks about how to stop that crappy habit you’ve had for years.

Maybe it’s just less aesthetic. Saying “I started journaling!” looks cool. But saying “I stopped stalking my ex every night” — who wants to brag about that?

And yet the second one is often more impactful. Avoiding something harmful can make more of a difference than adding something fancy you’ll probably quit in a week. That’s where inversion thinking kicks in: Instead of “what should I do?”, ask “what should I avoid?”

Checklist: Avoid These Silent Energy Leaks

Here are a few habits that — if you don’t do them — might make your life breathe a little easier. No superpowers required.

1. Checking your phone before leaving bed You wake up, eyes still blurry, and boom: urgent texts. Not even out of bed and you’re already behind.

2. Opening random YouTube during a 5-second loading Work app loading? Great time to binge fan edits of industrial fans. 45 minutes gone.

3. Stalking random people when brain is tired Doesn’t bring inspiration. Brings insecurity.

4. Attempting multitasking while mentally buffering Seven tabs open. No progress. Just chaos and caffeine.

5. Delaying sleep for “me time” that ends in regret Scrolling until 2 AM for that fake sense of freedom. Regret hits by 7 AM with zombie-mode coffee.

Conclusion

Good habits are valuable, yes. But we often over-focus on chasing shiny routines, while forgetting how much peace we gain from just cutting one toxic habit.

Maybe today, you don’t need to become that aesthetic, productive version of yourself. Maybe just not opening Instagram every 10 minutes is already a radical act of self-care.

If you’ve ditched a bad habit and felt better because of it, drop a comment. Let’s remind each other that being an ordinary human with boundaries is already impressive enough.

Post a Comment for "Kebiasaan Baik Itu Mahal, Tapi Hindari Kebiasaan Jelek Jauh Lebih Murah"