Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Antara aku dan beberapa handphone kameraku.

Sebagai penyuka mobile photography tentunya sudah banyak senjata yang saya gunakan dari semenjak pertama kali saya cekrak cekrek menggunakan kamera handphone.
Berikut beberapa handphone yang saya gunakan dari pertama kali mempunyai handphone kamera sampai saat ini (2018).

1. Di urutan pertama ada handphone besutan Sony Ericsson, K510i.
handphone pertama saya ini memiliki kamera dengan resolusi 1.3 MP, saya beli di pertengahan tahun 2007 di ITC Depok Seharga 1,3 jt. terbilang mahal saat itu walau hanya mengusung kamera 1,3 MP dan memory internal 28 MB tanpa dilengkapi slot memory. Handphone ini masih mengusung OS Java, dan bisa memainkan game aspalt Adrenaline dengan lancar. hal yang tidak mengenakan dari handphone ini ialah stick navigasinya yang cepat aus, dan tidak berjalan lancar, namun demikian handphone ini paling lama saya gunakan, dibanding handphone sesudahnya.
Antara aku dan beberapa handphone kameraku.

2. Nokia E5
Entah kenapa saya membeli hp ini, dan  tahun berapa saya lupa, juga harganya pun saat itu saya tidak ingat, memang orang hanya akan ingat yang pertama, sementara yang kedua selalu dilupakan.
Awal tertarik dengan Hp ini saya ingat saat itu sedang jamannya handphone Qwerty,  plus ingin upgrade resolusi kamera dari 1,3 MP ke 5 MP. Akhirnya HP ini di jual ke seorang teman yang tinggal sekitar tanjung barat.

Antara aku dan beberapa handphone kameraku.

3. Sony Ericsson C901 GreenHeart
Satu yang kusukai dari handphone ini, ialah karena ada slide penutup kameranya, sehingga membuat kamera aman dari goresan, soal harga saya lupa, jika tidak salah 2 jt saat itu, saya beli di ITC cempaka mas, namun yang saya tidak suka yaitu warnanya, saat itu karena butuh dan ketersediaan warna hanya merah muda, jadi saya ambil. Soal kamera masih sama dengan Nokia E5. handphone ini rusak karena ada kosleting listrik, dan hilang di bagasi motor ketika parkir di monas. 
Antara aku dan beberapa handphone kameraku.
4. Sony Ericsson W995
Handphone pertama paling mahal yang saya beli saat itu, sekitar 3 jt, dan merupakan handphone pertama yang mengusung  kamera 8 MP, dengan handphone ini saya berhasil membuat videoclip lagu band lokal di tanah kelahiran, lagu yang berjudul "demi cinta-morviz band" dan "Bunda" dari band yang sama, dapat anda searching di youtube. 
Namun naas handphone ini tersiram minyak goreng saat di charge, dan tidak dapat diperbaiki, kerusakan nyata terlihat dari LCD dan kameranya yang buram, 
Antara aku dan beberapa handphone kameraku.

5. Sony Ericsson Xperia Mini Pro (SK17i)
Pada saat membeli handphone ini sebenarnya saya sedang mencari handphone yang hampir sama dengan w995. Slide dengan resolusi kamera lebih dari 8 MP atau setidaknya sama. Namun saat itu sedang booming-booming nya smartphone android dengan touchscreen, dan saya tidak suka. Belum bisa move on dari handphone analog yang bisa di pencet-pencet, akhirnya jadilah membeli handphone ini, walau sudah android smartphone ini hanya mengusung kamera 5 MP, yah down grade, dari 8MP ke 5 MP, secara yang punya demen banget photo-photo. 
Namun setelah saya nonton film the amazing spiderman dimana si peter parker dalam film itu pun menggunakan smartphone yang sama namun beda warna. disamping itu lama-lama saya juga mulai menyukainya, enak saja gitu, ringkas, nyaman digenggam, pengetikan pun bisa lewat touchscreen atau analog di keyboard querty nya.
Akan tetapi sayang smartphone ini menghilang ketika lagi sayang-sayang nya. lenyap di gondol maling di kost-kost an, pergi bersama dompet serta isinya.
Antara aku dan beberapa handphone kameraku

6. Sony Xperia Go ST27i

Mungkin sudah waktunya saya berganti ke touchscreen, bukan kenapa, kerena memang dipasaran sudah jarang bahkan tidak ada yang pakai keyboard analog semuanya touchscreen, dan disini saya tertarik dengan sony Xperia Go, walau kameranya hanya 5MP namun katanya anti air, cukup lama juga memakai smartphone ini, sekitar 1 tahun, namun akhirnya rusak, karena kebodohan diri sendiri. 
Antara aku dan beberapa handphone kameraku.
7. Samsung I9190 Galaxy S4 mini
Ini sungguh sangat sulit berpindah dari sony ke Samsung, karena dirasa sudah bosan juga megang sony, mungkin waktunya beralih ke merk lain, pertimbangannya tentu saja kamera, dengan kamera belakang 8 MP dirasa cukup untuk memuaskan hobby ku mengambil gambar. pada awalnya sempet ingin ganti merk ke Iphone. Ketika itu yang harganya hampir sama dengan smartphone ini ialah Iphone 5, namun ternyata dipasaran Iphone 5 sudah tidak keluar barunya lagi, kalaupun ada pastinya itu recondisi.
Smartphone ini rusak setelah dicharge namun tidak bisa dihidupkan, setelah di check, memang mesin nya sudah mati, biaya ganti mesin hampir seperti beli baru, jadi mending beli....baru.
Antara aku dan beberapa handphone kameraku.
8. Asus Zenfone 2 ZE551ML Ram 4GB
Setelah kerusakan samsung, saya pun beralih ke Asus, bukan tanpa alasan, saat itu asus bisa dibilang merusak pasar smartphone di indonesia, dengan harga lebih murah dibandingkan merk lain namun mempunya spek yang sama. yaitu smartphone dengan kamera belakang 13 MP, Ram 4 GB, dan ada NFC nya lagi. Smart phone ini saya beli dengan harga 3 jt di Erafone taman anggrek. 
Namun ya itu, ada kejadian naas saat gathering perusahaan ke Yogyakarta, Zenfone 2 ku ini terendam air Gua Pindul. 
Antara aku dan beberapa handphone kameraku.
9. Zenfone 3 Max ZC553KL Until Now (2018)
Terakhir yaitu Zenfone 3 Max, yang saat ini sedang masuk bengkelnya ASUS karena kameranya buram, penyebabnya sih karena sering bergesekan dengan kain kantong celana dan lain sebagainya, ditambah lagi bahan pelindung lensa kameranya bukan kaca namun sejenis acrylic, sayang juga kamera 16 MP di bungkus dengan bahan acrylic. ditunggu saja bagai mana hasilnya nanti setelah diperbaiki. Estimasi waktu perbaikan sekitar 12 hari kerja, dengan biaya 450rb, untuk penggantian panel belakang, namun karena penutup lensa kameranya berbahan bukan kaca, jadi tidak menutup kemungkinan kerusakan yang sama akan terulang lagi. 
Mungkin dari pembaca ada saran bagaimana agar kamera Zenfone 3 Max saya ini tidak lekas buram!.
Andai saja ada produsen Armor case smartphone yang memproduksi produknya dengan slide penutup kamera, desain nya mungkin bisa dibuat mirip seperti Sony Ericsson C901 diatas.
Antara aku dan beberapa handphone kameraku.
Sebenarnya saat ini saya sedang tertarik dengan dua Smartphone, apa lagi jika bukan kameranya yang jadi pertimbangan.

Pertama Huawei P20 Pro.
Kenapa saya tertarik, dari beberapa review yang saya temukan di internet, kualitas gambar yang dihasilkan kamera ini dapat di sejajarkan dengan kamera mirror less, katanya. 

Namun itu dimungkinkan jika dilihat dari tiga kamera yang disematkan dengan  resolusi kameranya masing sebesar 40 MP, f/1.8, 27mm (wide), 1/1.7", OIS, PDAF/Laser AF | 20 MP B/W, f/1.6, 27mm (wide), 1/2.7", OIS, PDAF/Laser AF | 8 MP, f/2.4, 80mm (telephoto), 1/4", 3x optical zoom, OIS, PDAF/Laser AF. Ram 8 GB, serta disematkan batere 4000 mah, bukan hanya itu, untuk memproduksi smartphone ini, huawei juga bekerja sama dengan Leica, merupakan perusahaan di jerman yang memproduksi kamera. di Wikipedia dijelaskan mengenai Leica.

"Leica adalah merek kamera yang diproduksi oleh perusahaan Jerman bernama sama, Leica. Dalam sejarahnya, perusahaan yang memproduksi kamera ini dulunya bernama Optische Institut von Ernst Leitz of Wetzlar atau Pabrik Optik Leitz Wetzlar dan didirikan pada tahun 1869 khusus untuk memproduksi mikroskop. Pada tahun 1911, seorang fotografer dan ahli optik bernama Oskar Barnak bekerja pada perusahaan tersebut dan berhasil membuat kamera portabel Leica pertama yang menjadi awal dari pembuatan kamera 35mm. Pada tahun 1912, Max Berek juga bergabung dengan perusahaan tersebut dan menemukan sistem lensa Leica. Produk kamera pertama yang diluncurkan perusahaan ini disebut Ur-Leica, dimana Ur berarti orisinil atau prototipe dan Leica dari singkatan Leitz Camera. Pada tahun 1924, Oskar Barnak berhasil menyakinkan Ernst Leitz II, menantu pemilik Leica saat itu, untuk memproduksi kamera 35mm hasil rancangannya."

Antara aku dan beberapa handphone kameraku.
Kedua yaitu pendatang baru dengan nama lama Samsung A7 (2018).
Sama - Sama mengusung 3 Kamera namun dengan Spek lebih rendah dari Huawei P20 Pro, yaitu kamera dengan resolusi masing-masing 24 MP, f/1.7, 27mm (wide), PDAF | 8 MP, f/2.4, 18mm (ultrawide) | 5 MP, f/2.2, depth sensor. Smartphone ini di bandrol dengan harga Rp. 4,5 jt. 
Antara aku dan beberapa handphone kameraku.

Bagai mana anda tertarik juga kan.

Namun selama tidak ada solusi untuk menjaga kamera smartphone dari goresan bahkan keburaman, saya rasa percuma juga membeli smartphone kamera seperti diatas.

Terima kasih sudah membaca.


sumber gambar 
-https://www.gsmarena.com
-Pencarian Google
Hajriah Fajar Hajriah Fajar (lahir pada bulan Desember 1987) adalah seorang seniman, penulis, dan kreator konten asal Indonesia. Ia lahir dan dibesarkan di sebuah kampung di Kabupaten Bogor. Sebelum terjun ke dunia seni dan tulis-menulis, Fajar pernah bekerja sebagai tukang parkir profesional di beberapa tempat, antara lain Gedung Hijau Arkadia, Plaza Senayan, dan Kafe Lacodefin Kemang. Setelah lulus dari Sekolah Menengah Atas, Fajar melanjutkan pendidikannya di Universitas Nusamandiri, di mana ia memperoleh gelar S1 Komputer Program Dual Degree pada tahun 2019. Setelah lulus, ia bekerja di berbagai perusahaan teknologi dan IT, dan saat ini bekerja di salah satu rumah sakit swasta di Jakarta sebagai IT. Selain bekerja di dunia IT, Fajar juga aktif di media sosial seperti Instagram, Twitter, dan Facebook, di mana ia sering membagikan pemikiran, karya seni, serta konten-konten menarik lainnya. Ia juga menulis di blog pribadinya di hajriahfajar.com dan membuat konten video di kanal YouTube bernama Hajriah Fajar.Fajar diakui sebagai salah satu sosok yang inspiratif dan memotivasi banyak orang untuk berkreasi dan berinovasi dalam bidang seni dan teknologi.

2 komentar untuk "Antara aku dan beberapa handphone kameraku."

You are welcome to share your ideas with us in comments!