Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pijakan pertama kakinya di Negeri orang


Satu bulan yang lalu, tepatnya tanggal  10 september 2015 kami sekeluarga berkesempatan untuk liburan keluar negeri, tepatnya Thailand, negeri Pagoda dengan sejuta pesona.

   Persiapan demi persiapan pun dilakukan untuk liburan itu, dari pembuatan passport sampai kerepotan karna belum mempunyai eKTP, yah begitulah keadaannya. 
Perjalanan inipun ialah kali pertama si dia menginjakan kakinya di negeri orang, ya,.. sebenernya sie bukan cuma dia tapi kami juga. 
Empat hari disana, namun hari pertama tiba sudah disambut hujan, bagusnya tour guide nya perhatian dan mengajak untuk isi perut alias makan siang disalah satu hotel disana.
hal yang paling penting jika melancong ke negeri orang ialah bahasa, sedikit banyak harus tahu mengenai bahasa mereka, setidaknya kata" pertanyaan mengenai makanan, apalagi jika kita berniat untuk ke negeri yang penduduknya kurang mengerti bahasa inggris, yah seperti saya ini. hal inilah kini telah menjadi satu pengalaman saya sebagai Umat muslim yang melancong ke negeri pagoda, yang otomatis dominan dengan mereka yang beragama budha, kebayang dong bagaimana ribetnya tuh tourguide terus terusan harus menjawab pertanyaan mengenai makanan yang bisa dimakan oleh muslim atau tidak  ( Halal dan Haram )
Yah seperti itulah kira",... jadi minimal harus tahu nama makanan haram dalam bahasa mereka, setidak nya terbuat dari apa makanan itu, misalnya mengandung B2 kah, atau ber alkohol kah.
Suasana disana tidak jauh beda dengan di indonesia khususnya jakarta, namun bedanya disana jarang terjadi ke macetan dan tahu nggak, hampir tidak ada bunyi klakson. Masyarakat Thailand sangat menghormati rajanya itu terlihat dari banyaknya gambar, Photo raja thailand di sepanjang jalan kami melintas. Di Thailand ini, kepala itu bagian yang paling penting dari tubuh. Akibatnya, tidak ada orang yang pernah menyentuh kepala orang lain, bahkan kepada anak-anak. Orang Thai selalu berusaha menjaga kepalanya agar lebih rendah dari kepala seseorang yang lebih dituakan atau orang yang lebih penting, untuk menunjukkan penghormatannya, jadi jangan asal toyor kepala orang ya disana, bisa jadi masalah nantinya.
Baiklah mungkin cuma itu yang tertuang di posting ini, Berikut ialah beberapa hal yang kami lihat disana


Ketika dikuil Budha Tidur,.. yang konon katanya berlapis Emas


Nah Ini dia Patung Budha Tidurnya...


Kalau ini di ambil dihari pertama di cocolate village...
anggunnya istriku,. cuit ..cuit..


klo ini di Hari kedua... dari depan....hm udah tahu kan ini apa..... yups bener,... Kebun Binatang


Patung Budha Emas, yang konon Beratnya satu setengah Ton,.....Ton vrooh,.. Emas Murni lagi,.. kreen,..


Nah klo ini,.. pastinya gw and anak gw cuy,..
yang lagi melett,... yuk melet bareng
uleeeeeeeeee,.. hahahaha


Hajriah Fajar Hajriah Fajar (lahir pada bulan Desember 1987) adalah seorang seniman, penulis, dan kreator konten asal Indonesia. Ia lahir dan dibesarkan di sebuah kampung di Kabupaten Bogor. Sebelum terjun ke dunia seni dan tulis-menulis, Fajar pernah bekerja sebagai tukang parkir profesional di beberapa tempat, antara lain Gedung Hijau Arkadia, Plaza Senayan, dan Kafe Lacodefin Kemang. Setelah lulus dari Sekolah Menengah Atas, Fajar melanjutkan pendidikannya di Universitas Nusamandiri, di mana ia memperoleh gelar S1 Komputer Program Dual Degree pada tahun 2019. Setelah lulus, ia bekerja di berbagai perusahaan teknologi dan IT, dan saat ini bekerja di salah satu rumah sakit swasta di Jakarta sebagai IT. Selain bekerja di dunia IT, Fajar juga aktif di media sosial seperti Instagram, Twitter, dan Facebook, di mana ia sering membagikan pemikiran, karya seni, serta konten-konten menarik lainnya. Ia juga menulis di blog pribadinya di hajriahfajar.com dan membuat konten video di kanal YouTube bernama Hajriah Fajar.Fajar diakui sebagai salah satu sosok yang inspiratif dan memotivasi banyak orang untuk berkreasi dan berinovasi dalam bidang seni dan teknologi.

Posting Komentar untuk "Pijakan pertama kakinya di Negeri orang"