Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Balada akhir malam tadi.

Masuk di sebuah Rumah, bukan tua namun keadaanya seperti sudah usang. 
banyak mereka, keluarga kecil dari Pasangan baru yang tinggal disana.
beberapa orangpun ku kenal.  Sempat berfikir jika ini mungkin rumah kost, namun keadaannya lain.  
Didalamnya dan didalam hatiku masih yakin bahwa ini adalah rumah dia.
Dia perempuan yg hilang hampir 12 tahun lalu,  dya yang pernah masuk dalam  hati namun hingga kini masih bersemayam didalamnya. Ya dia, entah masih mengenalku atau ya sudahlah.
akh... dimana ini, aku dihadapkan kesebuah ruangan, hanya satu ruangan entah bagaimana aku bisa disini. berdelik, mata mulai meratapi sekitar, kenapa hanya ada ruangan ini, lainnya hanya satu lorong panjang sepertinya tak berujung, gelap...
Tak ada jalan lain aku harus masuk,  pikirku.
kau.. kulihat seorang pria dan ku kenal dia.  Entah bagaimana aku kenal,... ini adalah kali pertama ku bertemu dengannya, namun otaku berkata aku mengenalnya, anehnya ku yakin memang aku mengenalnnya. 
Dia, Pria itu, si lelaki perempuanku... kenapa aku bisa tahu, namun kembali pikiranku memaksa tuk meyakininya bahwa pria ini, ialah lelakinya perempuanku,.. 
"apa yang sedang kau lakukan diruangan ini....?"  Pertanyaan langsung tak sopan terlontar dari mulutku.
Dia, Pria itu, diam, hanya diam menatap kosong ke arah Televisi,  yang entah sejak kapan berada disana!, Televisi dengan tayangan yang kembali tidak aku fahami.
"brakkkk.." masuk membuka pintu dengan terburu-buru, "siapa".
Seorang perempuan menatapku, sedikit panik kulihat. oh ternyata kau perempuanku, namun tunggu ada dia,  lelakimu disini. 
Aku, sedikit ku mengerti bahwa bukan aku lelakimu dan lagi sejak kapan kau jadi perempuanku, akh mungkin hanya ada dalam khayalku, karna begitu indahnya dirimu membutakan aku, karna memang kau bukan siapa aku, aku yang sendiri, aku dan segala tentang diriku yang kaupun tak tahu. 
sebuah kemunafikan diri, disaat kau menyukai seseorang namun kau berpura-pura dan selalu hidup dalam kepura-puraan, hingga sesal menelan hati dan jiwamu.
kau Perempuanku, akh bukan,.. hanya aku yang menganggap nya seperti itu, disana ada pria itu, lelakimu,.. 
termenung, sendiri dan mungkin menunggumu. tapi kenapa hanya diam,.. ada apa dengan lelakimu.
kau perempuan itu, yang tak lekas hilang keindahanmu selama ini, tetap dalam khayal fikiranku.
Dia, menghampiri pria itu, benar keyakinanku, dia lelakimu. kalian tidur berdampingan, lalu aku kenapa bisa aku ikut tidur berdampingan dengan kalian, apa aku pinsan..! akh, tak lama kau mengerutkan dahiku. Aku yang hanya dapat melihatmu, kamu yang berada antara aku dan lelakimu. Perasaan apa ini, bagaimana aku bisa sampai disituasi ini, ya sudahlah...kupejamkan mataku, diriku yang penuh akan  Sesal.
Hembusan nafas kurasakan, perlahan menjalari hidung dan wajahku. Sedikit kubuka mata, oh kau rupanya, perempuan itu, namun tatapan mu. "Sayang andai kau sesungguhnnya perempuanku" kenapa kau manatapku,  disana lelakimu sedang diam, sedang diam, dan masih diam.
Aku ini laki-laki, jangan kau perempuan menatapku seperti itu, aku takut jika nanti kembali terbuai khayal itu lagi.

Ini bukan khayalan, kau memang menatapku, apakah yang harus kulakukan, haruskah ku balas menatap matamu, tunggu ini tidak benar, disana lelakimu, masih diam.
Ku harus berani. kan kuberanikan.
Kan ku tatap kau wahai perempuan penghuni khayal ku. 

Beranjak dari tidur, pergi disertai kegelisahan. Kenapa gelisah, ada apa dengan kau perempuan. 
Tidak.. kamu tak boleh pergi......... lagi.
ku ikuti perempuan itu, sedikit ku percepat langkahku hingga dapat ku genggam tangan mu, lalu kudekap kau dalam pelukanku, dan kulakukan itu.
kau perempuan itu, dalam dekapku namun kau berpaling, kenapa kau palingkan wajahmu. apa kau ingat aku, mungkin memang kau tak mengenaliku wahai perempuan dalam khayal.
Aku menyerah, tak akan ku dekap kau lagi, pergilah.. disana lelakimu...masih diam.
satu kalimat yang tak akan kulupa, saat kulepas dekapanku, kembali tatapmu menghiasai anganku, perkataan mu kembali mengganggu khayalku selama ini, "aku cinta padamu" 
Ucapanmu masih terngiang sampai ku buka mataku Adzan Subuh tadi,  membangunkanku dari mimpi yang tak kumengerti.








Hajriah Fajar Hajriah Fajar (lahir pada bulan Desember 1987) adalah seorang seniman, penulis, dan kreator konten asal Indonesia. Ia lahir dan dibesarkan di sebuah kampung di Kabupaten Bogor. Sebelum terjun ke dunia seni dan tulis-menulis, Fajar pernah bekerja sebagai tukang parkir profesional di beberapa tempat, antara lain Gedung Hijau Arkadia, Plaza Senayan, dan Kafe Lacodefin Kemang. Setelah lulus dari Sekolah Menengah Atas, Fajar melanjutkan pendidikannya di Universitas Nusamandiri, di mana ia memperoleh gelar S1 Komputer Program Dual Degree pada tahun 2019. Setelah lulus, ia bekerja di berbagai perusahaan teknologi dan IT, dan saat ini bekerja di salah satu rumah sakit swasta di Jakarta sebagai IT. Selain bekerja di dunia IT, Fajar juga aktif di media sosial seperti Instagram, Twitter, dan Facebook, di mana ia sering membagikan pemikiran, karya seni, serta konten-konten menarik lainnya. Ia juga menulis di blog pribadinya di hajriahfajar.com dan membuat konten video di kanal YouTube bernama Hajriah Fajar.Fajar diakui sebagai salah satu sosok yang inspiratif dan memotivasi banyak orang untuk berkreasi dan berinovasi dalam bidang seni dan teknologi.

Posting Komentar untuk "Balada akhir malam tadi."